13 Contoh Khutbah Jumat Singkat Terbaru Dengan Tema Bervariasi

Sudah menjadi rutinitas bagi umat Islam yang laki-laki pada hari Jum'at mengerjakan ibadah Sholat Jum'at. Waktu pelaksanaan sholat jum'at yaitu saat sholat dzuhur. Perbedaan dengan sholat dzuhur yaitu dari jumlah rakaatnya, sholat jum'at berjumlah 2 rakaat saja. Namun sebelum pelaksanaan sholat jum'at, terlebih dahulu dilaksanakan khutbah jum'at. Khutbah jum'at terdiri dari 2 bagian yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua. Diantara kedua khutbah tersebut ada jeda waktu dengan duduknya khatib atau kedua khutbah tersebut dipisah dengan duduknya khatib.

Baca juga : Contoh Pidato Idul Adha 1439 H Terbaru dan Singkat

Khutbah jum'at merupakan syarat melaksanakan sholat jum'at. Apabila sholat jum'at tidak diadakan khutbah jum'at maka sholat jum'atnya tidak sah. Jadi kedudukan khutbah jum'at pada pelaksanaan sholat jum'at itu sangat penting. Karena pentingnya kedudukan khutbah jum'at, sebaiknya kita mengetahui mengenai syarat dan rukun khutbah jum'at. Berdasarkan referensi dari Rumaysho syarat khutbah jum'at yaitu :

1. Khatib berdiri pada pelaksanaan dua khutbah (khutbah pertama dan kedua) apabila mampu, dan diantara kedua khutbah dipisah dengan duduknya khatib.

Berdasarkan hadits

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَخْطُبُ خُطْبَتَيْنِ يَقْعُدُ بَيْنَهُمَا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan dua khutbah dan duduk di antara keduanya.” (HR. Bukhari no. 928).

2. Khutbah jum'at dikerjakan sebelum sholat jum'at

3. Khatib suci dari hadats kecil maupun besar, dan menutup aurat

4. Rukun khutbah diucapkan menggunakan bahasa Arab

Rukun khutbah disini yaitu :

Mengucapkan Alhamdulillah, dengan segala bentuk ucapan yang memiliki kandungan pujian pada Allah.
Bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan ucapan apa pun yang menunjukkan shalawat. Di sini dipersyaratkan nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam disebut secara jelas, seperti menyebut dengan Nabi, Rasul atau Muhammad. Tidak cukup dengan dhomir (kata ganti) saja.
Wasiat takwa dengan bentuk lafazh apa pun.
Ketiga rukun di atas adalah rukun dari dua khutbah. Kedua khutbah barulah sah jika ada ketiga hal di atas.
Membaca salah satu ayat dari Al Quran pada salah satu dari dua khutbah. Ayat yang dibaca haruslah jelas, tidak cukup dengan hanya membaca ayat yang terdapat huruf muqotho’ah (seperti alif laa mim) yang terdapat dalam awal surat.Berdoa kepada kaum mukminin pada khutbah kedua dengan doa-doa yang sudah ma’ruf.