Contoh Pidato Idul Adha 1439 H Terbaru dan Singkat

Pidato Idul Adha biasa disampaikan pada momen Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban. Isi dari pidato Idul Adha secara umum menyampaikan mengenai sejarah atau awal mulanya pelaksanaan ibadah qurban serta hikmah atau faedah melaksanakan ibadah qurban. Pidato Idul Adha berisikan juga ayat-ayat dari Alqur'an serta hadits-hadits Nabi Muhammad Sallallahualaihiwasalam yang berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah qurban.

Pidato Idul Adha biasa disampaikan pada acara di sekolah atau di lembaga pemerintah dan swasta. Pidato Idul Adha juga biasanya dijadikan sebagai perlombaan kegiatan agama di lembaga sekolah. Untuk menampilkan pidato Idul Adha yang baik, sebaiknya dipersiapkan dahulu materi-materi apa yang akan disampaikan terutama ang berkaitan langsung dengan pelaksanaan ibadah qurban, seperti menuliskan ayat-ayat Al-qur'an yang akan disampaikan, juga hadits-hadits yang akan disampaikan kepada pendengar. Pemilihan hadits-hadits berkaitan dengan ibadah qurban harus teliti karena banyak juga hadits-hadits yang Lemah dan Palsu.

Berikut ini merupakan satu contoh Pidato Idul Adha Hari Raya Qurban Tahun 1439 H, pidato ini dibuat dengan isi yang singkat namun cukup mewakili momen ibadah Qurban. Silahkan dishare dan diedit apabila ada kekurangan atau penambahan materi dalam pidato singkat Idul Adha ini.       

-------------------------------------------------------------------

Contoh Pidato Hari Raya Qurban (Idul Adha)


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛


Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanallahuwata'ala yang mana dengan segala rahmat dan nikmat-Nya kita masih diberikan umur panjang dan kesehatan sehingga pada kesempatan ini Alhamdulillah dapat dipertemukan lagi dengan hari kemenangan ummat Islam, yakni Hari Raya Idul Adha. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan kita sebagai umatnya sampai akhir zaman. Amiin

Bapak/Ibu dan para hadirin yang saya hormati...

Dengan datangnya hari raya Idul Adha kali ini, semoga Allah Subhanallahuwata'ala memberikan kita semua hidayah untuk lebih bisa mendekatkan diri kepada-Nya selaku Tuhan semua alam. Mari kita tingkatkan rasa taqwa kita kepada Allah SWT agar kelak kita diberikan keselamatan di Akhirat.

Pada Hari Raya Idul Adha , ummat Muslim yang dari sisi ekonomi memiliki kemampuan diserukan kepada mereka untuk melakukan qurban. Qurban yang berasal dari bahasa Arab yang berarti penyembelihan memiliki nilai bersejarah dalam Islam, dan masyarakat Islam melakukan qurban setiap setahun sekali.

Allah SWT berfirman :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

 Artinya :
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah (QS. Al-Kautsar : 2)

Note: Yang dimaksud berqurban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah.

Dalam sebuah hadist diriwayatkan, bahwasanya Rasulullah bersabda: "Barang siapa mempunyai kelapangan (kejembaran rezeki), mampu untuk berqurban tetapi tidak melakukannya, maka janganlah dia dekat-dekat ke Mushollah tempat kami beribadat". (HR.Ibnu Majah).

Hadirin Rahimakumullah ...

Menyembelih binatang qurban itu mengandung dua aspek perwujudan, yaitu:

Aspek Uhudiah (Peribadatan)
Yaitu berbakti dan mendekatkan diri kepada Tuhan, sesuai dengan asal kata qurban itu berasal dari kata "Qoroba" yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai imbangan pendekatan itu, maka Allah dekat pula kepada orang yang berqurban, dan Tuhan akan melipatgandakan pahalanya di akhirat kelak.

Aspek Kemasyarakatan
Karena dengan melakukan qurban dan membagi-bagikan daging sembelihan itu akan berkembanglah pendekatan sesama umat manusia. Dimana kaum muslimin yang sedang hidup dalam garis kemiskinan yang selama hidupnya tidak pernah makan daging sapi, kini dia merasakan bagaimana nikmatnya makan daging ikan sapi. Dengan jalan ini insya Allah akan terciptalah kemurnian sosial dalam masyarakat.

Bapak/Ibu dan para hadirin yang saya hormati...

Dalam sejarah Islam sebagaimana diterangkan dalam Al Qur'an, terdapat dua peristiwa dilakukannya ritual kurban yaitu oleh Habil dan Qabil, putra nabi Adam Alaihis Salam serta pada saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan Nabi Ismail atas perintah Allah Subhanallahuwata'ala

Kisah Habil dan Qabil di kisahkan pada Al Qur'an Surat Al-Maaidah ayat 27 yang berbunyi:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لأقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
 Artinya :
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS. Al-Maaidah : 27)

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail
Diterangkan dalam Al Qur'an, Allah memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismail. Diceritakan dalam Al Qur'an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut dan tepat saat Ismail akan disembelih, Allah kemudian menggantinya dengan seekor domba.

Dibawah ini petikan surat Ash Ahaaffaat Ayat 102-107 yang menceritakan hal tersebut.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (١٠٢) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (١٠٣) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (١٠٤) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (١٠٥) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ (١٠٦) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (١٠٧)

Artinya :
"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar". (QS. Ash-Shaaffaat: 102-107)

Hadirin Rahimakumullah ...

Maka dari itu, apabila kita diberikan rizki lebih oleh Allah Subhanallahuwata'ala jangan lupa disisihkan untuk membeli hewan untuk disembelih pada hari raya Idul Adha. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga pidato singkat ini berguna bagi para hadirin sekalian, dan bermanfaat bagi saya pribadi, Amin.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Demikian Contoh Pidato Idul Adha 1439 H Yang Terbaru dan Singkat, Semoga Allah Subhanallahuwata'ala memberikan kemampuan ekonomi kepada kita semua sehingga dapat ikut menunaikan ibadah Qurban. Semoga bermanfaat. Keep Learning and Sharing.   

Post a Comment for "Contoh Pidato Idul Adha 1439 H Terbaru dan Singkat "