Cara Membuat kolam mini Pembesaran ikan nila di Dalam Rumah

Membuat kolam mini untuk ikan nila di dalam rumah untuk pembesaran ikan nila menjadi tantangan tersendiri. Beberapa faktor pendorong ingin membuat kolam minimalis di dalam rumah yaitu tersedianya sumber air berupa air sumur, adanya ruang kosong di dalam rumah dan tidak adanya lahan di luar rumah, bisa masuknya cahaya matahari, dan keinginan menyediakan konsumsi ikan untuk keluarga. Itulah beberapa motivasi dan faktor saya membuat kolam ikan nila minimalis di dalam rumah.

Ikan yang dipelihara saya pilih nila, karena anggota keluarga suka mengkonsumsi jenis ikan ini dan disamping juga faktor lainnya seperti cukup banyak tersedia benih ikan nila, daya tahan ikan nila cukup baik dalam berbagai perubahan lingkungan, tidak sulit beradaptasi, pertumbuhan lumayan cepat, lebih tahan dalam menghadapi serangan penyakit dan perkembang biakan yang lebih cepat.

Sebelum memutuskan membuat kolam ikan nila, perlu diketahui juga jenis kolam untuk ikan nila beragam, ada kolam tanah, ada kolam beton, ada kolam terpal, kolam fiber dan lainnya. Setelah menentukan kolam yang sesuai, pikirkan juga mengenai sumber airnya. Sumber air sebaiknya berasal dari sumber alami seperti sumur, air sungai, namun kalaupun menggunakan air ledeng (PAM) sebaiknya dipikirkan cara untuk mengurangi kadar kaporit/klorinnya.

Membuat Kolam mini tempat ikan nila


Kolam atau tempat hidup ikan adalah hal pertama yang harus dibuat. Saya memilih kolam beton nila karena lebih awet dan tahan lama. Sebelum menuju pembuatan kolam, tentukan dahulu ukuran kolam untuk pembesaran nila. Merujuk kepada literasi dari ahli perikanan, untuk kolam ikan nila minimal tingginya 60 cm, dan lebih baik lagi di atas 60 cm untuk kapasitas kolam lebih besar. Untuk panjang dan lebar disesuaikan sesuai tempat, namun biasanya berbentuk persegi panjang, akhirnya saya buat dengan ukuran 100x80x60 cm.

Anggaran membuat kolam nila ukuran 100x80x60 cm setelah saya hitung mencapai Rp. 850.000, dengan rincian kebutuhan seperti berikut :
  1. Semen : 2 zak
  2. Bata : 100 bata
  3. Pasir : 1/2 colt
  4. Upah kerja 2 orang selama 2 hari
  5. Pembelian pompa air yang dilengkapi filter dan udara, selang dan media untuk filter air
Pompa air berikut filter dan aerasi untuk menyalurkan oksigen ke dalam air memang diperlukan untuk kolam ikan mini seperti ini, karena ukuran kolam yang kecil. Untuk kolam yang besar tidak perlu menggunakan pompa atau aerasi yang terpenting sistem sirkulasi air dapat berjalan baik.

Alhamdulillah akhirnya kolam mini sudah jadi, namun sebelum digunakan untuk pembesaran ikan, cek dahulu kolam ikan apakah mengalami kebocoran/rembesan, dan biarkan kolam diisi dengan air saja dulu sampai penuh dan biarkan selama 3 hari untuk menghilangkan pengaruh dari semen yang akan membuat ikan nantinya mati. Setelah 3 hari kuras semua airnya, dan masukan lagi. 2 kali pengisian dan 2 kali pengurasan cukup untuk menghilangkan pengaruh semen.




Sebelumnya juga kolam ikan mini ini harus dibuatkan sistem sirkulasi air dan suplai untuk oksigen. Sirkulasi air kolam ikan nila harus dijaga agar ikan tidak mati. Apabila di alamnya kotoran ikan nila dapat terbuang dan terbersihkan secara alami karena hidup di air deras. Apabila di dalam kolam kecil harus dipikirkan cara untuk membersihkan kotoran dari ikan yaitu dengan melakukan pengurasan rutin, menguras setengahnya dan diisi air baru atau dengan sirkulasi air menggunakan pompa dan filter air.

Pompa akan menyedot air dari kolam kemudian memasukannya ke dalam wadah filter bisa menggunakan ember atau tong atau media lainnya. Di dalam wadah tersebut di buat media untuk menyaring air agar masuk kembali ke dalam kolam dalam keadaan bersih dari kotoran. Saya menggunakan filter sederhana dari ember, menggunakan media filter yaitu bio ball dan bio foam atau gabus bio. Bio ball diletakan di bagian dasar ember, kemudian di atasnya diletakan gabus bio. Kotoran kasar akan tertahan di gabus dan kemudian akan terfilter lagi oleh bio ball di bagian bawahnya. Buatkan 2 saluran air untuk menuju kolam.



Penyediaan oksigen juga diperlukan yaitu dengan membeli pompa air yang sudah dilengkapi dengan saluran udara, melalui saluran udara ini oksigen dari luar akan ditangkap dan dimasukan ke dalam air melalui saluran di pompa. Salah satu tanda kolam ikan cukup oksigennya yaitu ikan tidak mengap-mengap di permukaan air, karena ikan mengap-mengap di permukaan air mencari oksigen dari luar.

Salah satu kendala yang saya hadapi di dalam pembuatan kolam ini yaitu saluran buang yang terlalu jauh aksesnya ke saluran pembuangan di dalam rumah. Akhirnya saya gunakan selang untuk membuang atau menguras kolam dibantu dengan pompa air. Jadi apabila ingin menguras air kolam, output pompa yang masuk ke ember filter diberhentikan dulu, lalu disambung ke selang untuk pembuangan air, karena dari pompa akan menyedot air di dalam kolam dan mendorongnya keluar melalui saluran output tadi, dengan cara ini proses menguras kolam mini bisa lebih cepat.


Memilih dan Menebarkan Benih Nila


Untuk kolam mini dengan ukuran 1 meteran, tebar benih ikan nila jumlahnya tidak akan banyak, menurut literasi dari perikanan, tebar benih ikan nila per meter persegi itu 30 ekor. Apabila terlalu banyak akan membuat ikan mati. Akhirnya saya coba tebar benih sebanyak 50 ikan nila dengan ukuran kecil sebesar jari jempol. Karena ukuran benih yang masih kecil, untuk pakan terutama pelet harus dipilih pelet yang berukuran kecil agar dapat dimakan ikan. Atau bisa juga dengan memberikan dedak atau sisa penggilingan beras agar dapat dimakan ikan nila yang masih kecil.

Untuk pakan ikan nila bisa berupa pakan jadi seperti pelet yang banyak dijual di toko ikan, atau makanan alami. Ikan nila termasuk ikan omnivora, pemakan segala, di habitat alamnya biasa memakan plankton, fitoplankton, azolla pinnata, Lemna sp, daun talas, daun kangkung, daun singkong, lumut dan lain-lain. Untuk menyediakan pakan ikan tidak terlalu sulit karena banyak tersedia di pasar.

Untuk pemeliharaan selanjutnya agar ikan nila membesar dengan baik dan sehat di kolam mini,selalu terus diperhatikan mengenai ketersediaan air kolam mini, kualitas air kolam, jenis dan ketersediaan pakan, pengawasan terhadap penyakit, dan sirkulasi air.

Demikian pengalaman sendiri membuat kolam mini ikan nila di dalam rumah, sampai sejauh ini ikan-ikan nilanya masih lincah dan selera makannya juga baik. Mudah-mudahan dapat berjalan lancar dan dapat merasakan panen ikan nila meskipun jumlahnya sedikit. Semoga bermanfaat. Keep learning and sharing.    

Post a Comment for "Cara Membuat kolam mini Pembesaran ikan nila di Dalam Rumah "