Puisi untuk Ayah untuk memperingati Hari Ayah Nasional 12 Nopember di Indonesia

Masdinko.com-Memperingati hari Ayah di Indonesia memang tidak sepopuler memperingati Hari Ayah di negara lainnya, seperti di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Peringatan Hari Ayah di Indonesia setiap tanggal 12 Nopember setiap tahunnya. Di Amerika peringatan hari Ayah rutin diperingati setiap tanggal 21 Juni setiap tahunnya.

Menyayangi dan menghormati ayah memang bukan hanya dilakukan pada satu hari saja, yaitu pada saat hari Ayah saja, namun harus setiap saat, terlebih lagi apabila beliau masih hidup, sebaiknya kita sayangi dan hormati dengan baik.

Peran dan fungsi ayah dalam sebuah keluarga memang sangat penting. Sebagai pemimpin keluarga, beliau didampingi sang istri, menjadi penentu dalam menjalankan bahtera rumah tangga.

Peran ayah dalam sebuah keluarga yaitu menjadi pemimpin bagi anggota keluarganya dalam segala hal menyangkut urusan rumah tangga dan keluarga, mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan rumah tangga, dan menjadi motivator sekaligus panutan bagi anggota keluarga.

Puisi untuk Ayah untuk memperingati Hari Ayah Nasional 12 Nopember di Indonesia

Dengan peran dan tanggung jawab yang ada di pundaknya, menjadikan seorang ayah berusaha sekuat tenaga menjalankannya, tanpa mengenal lelah, banting tulang mencari nafkah untuk keluarga, bahkan tidak sedikit yang harus meninggalkan keluarga demi mendapatkan penghasilan yang lebih baik.

Seorang ayah akan tersenyum bahagia apabila usaha kerasnya membuahkan hasil dengan damai, rukun dan tentramnya keluarga, dekat dengan agama, tercukupinya kebutuhan rumah tangga, dan anak-anak yang berhasil dalam pendidikan, rumah tangga dan karirnya.

Sebagai istri maupun anak, tentunya saat peringatan hari Ayah ingin memberikan sesuatu sebagai hadiah atau gift peringatan hari ayah atas dedikasi sang ayah. Berbagai pilihan kado untuk peringatan hari Ayah bisa anda pilih sesuai kesukaan ayah.

Beberapa contoh hadiah hari Ayah yaitu pakaian, sepatu, kacamata,  dan lainnya. Namun apabila tidak berbentuk benda atau materi dapat juga dengan ungkapan perasaan melalui puisi hari Ayah. Meskipun semua itu tidak sebanding dengan dedikasi sang ayah.

Dengan puisi tema hari Ayah yang sedih, tema puisi hari ayah yang bahagia, dan tema lainnya, dapat membuat hat sang ayah terharu dan bahagia. Untuk mencari puisi bertema hari Ayah, tidak usah repot mencarinya.

Di bawah postingan ini kami berikan beberapa contoh puisi untuk ayah persembahan untuk ayah memperingati hari ayah. Puisi-puisi hari ayah ini merupakan kompilasi yang dicuplik dari beberapa website dan blog disertai penciptanya. Semoga bermanfaat.
---------------------------------------------------------------------

Dari Hati untuk Pahlawan Hidupku

Meski suaramu
Tak semerdu nyanyian lembut seorang ibu
Kau membingkaiku dengan nada nada ketulusan
Yang mengantarkan hatiku
Menuju lembah tinggi
Bernama kedamaian

Meski sentuhanmu tak selembut belaian suci seorang ibu
Namun dengan dekapanmu
Ku terhangatkan dengan kasihmu
Ku terlenakan
Dengan cintamu
Tangisku berderai

Kala ku ingat ucapan indahmu menimangku
Kala ku sentuh tubuh letihmu menjagaku

Seperti karang menjaga debu pasir
Kau jaga aku
Kau lindungiku
Dari kotoran raga dan jiwa yang kan basahiku

Kau rela di terpa deburan buih
Yang berlalu
Demi aku
Demi anakmu
Seakan tak pernah lelah
Kau hapuskan tetes air mataku
Seakan tak pernah bosan
Kau redamkan aku dari tangisan

Ku urai hati ini
Untukmu
Untuk segalanya yang tlah kau labuhkan pada dermaga hidupku
Hanya sebentuk puisi

Dari ketulusan hati
Untukmu bapakku
Terima kasih

    Anonim
------------------------------

Saat Ayah Tidur


Saat ayah tidur
Kutemukan seberkah kedamaian di sana
Tepatnya di wajahmu yang senja itu
Kulihat di sana begitu banyak sajak balada.

Saat ayah tidur
Kutemukan wajah kebebasan
Laksana rindu terbebas dari kesepian menghujam
Di sanalah kutemukan ia.

Saat ayah tidur
Saat itulah kau menjadi asli tanpa topeng tanpa drama
Kau menjadi dirimu yang rapuh dan sakit
Kau menjadi manusia wajar bukan robot.

Saat ayah tidur
Ingin rasanya kumenangis
Mengingat sebait takdir kita yang sekarat
Mati tidak mau menyerah tidak bisa.

Saat ayah tidur
Ayah kudongakkan wajahku ke atas biru
Kumohon padaNya dengan khidmat
Semoga aku selalu bersamamu
Melihat tidurmu ayah.
     
Anonim
------------------------------------

Pelita Hidup

Ijinkan aku tersandar di bahumu meski aku sudah tak kecil lagi
Berayun di lengan tanganmu yang kokoh
Merasakan damai hidup yang tak terganggu
Memiliki semua hal hanya dengan berada di pelukanmu
Merasakan terang dunia meski malam telah tiba
Teduh kedamaian kau sajikan
Menguatkan tangan tak bertulang untuk bangkit
Ku mohon aku selalu kecil agar kau tak menua
Desah nafasmu kembali tak terdengar berat
Detak jantung penuh semangat bagai langkah amukan kuda
Aku mohon kau tetap ada
Bersama denganku seperti hari lalu
Memeluk erat menghujani dengan kecupan penawar sakit

Anonim
------------------------------------------------

Ayah

Di setiap tetes keringatmu
Di derai lelah napasmu
Di penuhi kasih sayang yang luar biasa
Demi aku kau rela disengat matahari

Hujan pun tak dapat membatasimu
untuk aku anakmu...
Di setiap doamu kau haturkan segenap harapan

Ayah...
kan ku jaga setiap nasehatmu
Di setiap nafas ku
Di relung hati akan ku hangatkan nmamu
Akan ku kobarkan semua impianmu
Hanya untuk menikmati senyumu
Di ufuk senjamu
Ayah
 
Anonim
--------------------------------------------

“Ayah Segalanya Untukku”

Ayah..
Beribu kata telah kau ucapkan
Beribu cinta telah kau berikan
Beribu kasih telah kau suguhkan
Hanya untuk aku.. anakmu..

Ayah..
Kau ajarkan aku tentang kebaikan
Kau tunjukkan aku tentang arti cinta
Kau jelaskan aku tentang makna kehidupan
Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang

Ayah..
Betapa mulianya hatimu
Kau korbankan segalanya untukku
Kau banting tulang hanya untukku
Aku berjanji akan tulusnya hatimu
Bahwa aku akan selalu menjagamu
Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidupku
Terimakasih Ayah untuk semua kasih sayangmu..

--------------------------------------------

“Getar Malam Rinduku”

Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentangmu
Puisi-puisi gelap menimang ku

Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu

Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap
Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku

Bahkan suara gitar berbeda saat anganku
Menuju kenangmu
Getar yang memancar melahirkan syair
Bak pujangga berlagu
Ini untukmu, Itu buatmu, Dan doa sebagai baktiku
Aku sungguh merindumu, Ayahku..
--------------------------------------------

“Kerinduan”

Ayah dimana engkau berada
Disini aku merindukan mu
Menginginkan untuk bertemu
Merindukan akan belaianmu

Kasih sayangmu selalu ku rindukan
Engkau selalu hadir dalam mimpiku
Mimpi yang begitu nyata bagiku
Menginginkan engkau untuk kembali

Aku selalu mengharapkan engkau hadir
Menemani aku setiap hari
Menemani masa pertumbuhanku
Untuk tumbuh menjadi besar
Tanpa engkau disisiku
Tanpa engkau yang menemani hari-hari ku
--------------------------------------------

“Lafaz Cinta Untuk Ayah”

Untukmu ayahku..
Kau tanam cinta dihatiku
Bersemi hingga menyatu dalam jiwaku
Tak pernah luput dalam ingatanku

Bintang yang menemani malamku
Gelap yang menyapa malamku
Dan mentari yang akan temani hariku
Karna tulus dan indah cintamu
Aku akan menjadikanmu raja dalam hatiku
Yang akan terus mendekap hati dan jiwaku

Ayahku..
Cintaku, cinta kami selalu
Dan selamanya tetap bersamamu
Selamat jalan Ayahku..
Akan terus kukirim al-fatihah untukmu
Bukti cintaku padamu..
--------------------------------------------

“Rindu di Antara Hujan”

Tetes demi tetes air langit membasuh wajahku
Membasahi tanah yang telah kering
Bulir  itu terpecah saat membentur bumi
Setiap tetesnya mengandung rindu yang terpendam

Tak dapat ku cegah segala rasa rindu yang kian mendesak
Ingin segera kucurahkan atau sekedar ku ucap
Mataku menerawang pada masa laluku
Dimana aku dengan tanpa segan melompat pada punggung tegapmu
Dimana aku dengan lantang meminta mainan kepadamu

Tersenyum aku dalam lamunanku
Masih teringat jelas rahangmu yang menjadikanmu semakin tampan
Masih pula ku rekam suara tegasmu namun penuh kasih
Atau tentang kekarnya tanganmu yang dengan mudah menggendongku
Atau sekedar menaikkan ku pada kursi yang tinggi
Aku mengingatnya..
Mulai deras tangisanku karenamu..

Ayah..
Aku menitipkan rinduku padamu dari tetes hujan
Tak usah khawatir, aku baik-baik saja disini
Tak perlu kau cemas aku disini selalu tersenyum
Berbahagialah ayah..
Allah akan selalu menjagamu dalam tidur lelapmu
Kita akan berbahagia selalu nantinya..
--------------------------------------------

“Saat-Saat Bersama Ayah”

Waktu berjalan begitu cepat
Menikam waktu dan kenangan yang kugenggam bersama Ayah
Bermain dengan puisi biru saat aku beku
Hilang kosong di tangan, raib..

Seandainya waktu sedikit tahu
Tahu bahwa hatiku teramat menyayangi Ayah
Aku tidak akan kehilangan seperti ini
Seperti puisi kehilangan baris

Kenangan begitu banyak berputar di otakku
Saat bermain hujan saat memancing
Kenangan itu masih menyatu dengan kenyataan
Kenyataan yang tiada berhenti mempermainkanku

Post a Comment for "Puisi untuk Ayah untuk memperingati Hari Ayah Nasional 12 Nopember di Indonesia "